Show More Information
Show Mobile Navigation
Terbaru

Selasa, 01 Juli 2014

Pembelajaran Tematik Integratif

Unknown - 06.50
Pembelajaran tematik integratif /terintegrasi (integrated thematic instruction, ITI) asalnya dikonseptualisasikan tahun 1970an. Pendekatan pembelajaran ini awalnya dikembangkan untuk anak-anak berbakat dan bertalenta (gifted and talented), cerdas, pada  program perluasan belajar, dan yang belajar cepat. 

Kelebihan Pembelajaran Tematik Integratif
  • Premis utama PTP bahwa peserta didik memerlukan peluang tambahan (additional opportunities) untuk menggunakan talentanya,
  • menyediakan waktu bersama yang lain untuk secara cepat mengkonseptualisasi dan mensintesis. 
  • relevan untuk mengakomodasi kualitatif lingkungan belajar. 
  • menginspirasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar.
  • Memiliki perbedaan kualitatif (qualitatively different) dengan model pembelajaran lain, karena sifatnya memandu peserta didik mencapai kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher levels of thinking) atau keterampilan berpikir dengan mengoptimasi kecerdasan ganda (multiple thinking skills), sebuah proses inovatif bagi pengembangan dimensi sikap, keterampilan dan pengetahuan. 
Manfaat Pendekatan Tematik Terpadu
  • Suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan. 
  • Menggunakan kelompok kerjasama, kolaborasi, kelompok belajar, dan strategi pemecahan konflik yang mendorong peserta didik untuk memecahkan masalah
  • Mengoptimasi lingkungan belajar sebagai kunci kelas yang ramah otak (brain-friendly classroom).
  • Peserta didik secara cepat dan tepat waktu mampu memproses informasi. Proses itu tidak hanya menyentuh dimensi kuantitas dan kualitas mengeksplorasi konsep-konsep baru dan membantu peserta didik mengembangkan pengetahuan secara siap.
  • Proses pembelajaran di kelas mendorong peserta didik berada dalam format ramah otak. Materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru dapat diaplikasikan langsung oleh peserta didik dalam kehidupannya sehari-hari.
  • Peserta didik yang relatif mengalami keterlambatan untuk menuntaskan program belajar dapat dibantu oleh guru dengan cara memberikan bimbingan khusus dan menerapkan prinsip belajar tuntas.
  • Program pembelajaran yang bersifat ramah otak memungkinkan guru untuk mewujudkan ketuntasan belajar dengan menerapkan variasi cara penilaian
Tahap Pembelajaran Tematik  Terpadu
  • Menentukan tema. dimungkinkan disepakati bersama dengan peserta didik.
  • Mengintegrasikan tema dengan kurikulum yang berlaku. dengan mengedepankan dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
  • Mendesain rencana pembelajaran. Tahapan ini mencakup pengorganisasian sumber dan aktivitas ekstrakurikuler dalam rangka mendemonstrasikan kegiatan dalam tema.
  • Aktivitas kelompok dan diskusi. Yang memberi peluang berpartisipasi dan mencapai berbagi persepektif dari tema. Hal ini membangun guru dan peserta didik dalam mengeksplorasi subjek.
Model Pembelajaran Tematik Integratif
Model jaring laba-laba (webbed model). Model ini berangkat dari pendekatan tematis sebagai acuan dasar bahan dan kegiatan pembelajaran. Tema yang dibuat dapat mengikat kegiatan  pembelajaran, baik dalam mata pelajaran tertentu maupun antarmata pelajaran. (Robin Fogarty  1991) 
Ciri-Ciri Pembelajaran Tematik
  • Berpusat pada anak
  • Memberikan pengalaman langsung
  • Pemisahan antar mata pelajaran tidak nampak
  • Menyajikan konsep dari beberapa mata pelajaran dalam satu PBM
  • Bersifat luwes
  • Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dg minat dan kebutuhan anak
Langkah Penyusunan Perangkat Tematik
  • Memilih & Menetapkan tema
  • Melakukan analisis SKL,  KI, Kompetensi Dasar, Dan MEMBUAT indikator, 
  • Melakukan pemetaan hubungan KD, Indikator dg tema satu tahun
  • Membuat jaringan KD, indikator
  • Melakukan penyusunan silabus Tematik
  • Menyusun RPP Tematik
MODEL IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK
No
Komponen
KELAS
I
II
III
IV
V
VI
               Kelompok A
1
   Pend. Agama
4
4
4
4
4
4
2
   PPKN
5
6
6
4
4
4
3
   Bahasa Indonesia
8
8
10
7
7
7
4
   Matematika
5
6
6
6
6
6
5
   IPA
-
-
-
3
3
3
6
   IPS
-
-
-
3
3
3
               Kelompok B
7
   Seni Budaya & Prakarya (termasuk
    muatan lokal*)
4
4
4
5
5
5
8
    Pend. Jasmani, OR & Kes (termasuk
    muatan lokal).
4
4
4
4
4
4
Jumlah
30
32
34
36
36
36
Kelompok A
  • Kelompok A merupakan mata pelajaran yang memberikan orientasi kompetensi lebih kepada aspek kognitif dan afektif sedangkan kelompok B adalah mata pelajaran yang lebih menekankan pada aspek afektif dan psikomotor.
  • Integrasi Kompetensi Dasar IPA dan IPS didasarkan pada keterdekatan makna dari konten Kompetensi Dasar IPA dan IPS dengan konten Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan yang berlaku untuk kelas I, II, dan III. Sedangkan untuk kelas IV, V dan VI, Kompetensi Dasar IPA dan IPS berdiri sendiri dan kemudian diintegrasikan ke dalam tema-tema yang ada untuk kelas IV, V dan VI
Contoh Jadwal Pelajaran kelas I
WAKTU
SENIN
SELASA
RABU
KAMIS
JUMAT
SABTU
7.00-7.35
LINGKNG
PJOK
LINGKNG
LINGKNG
AGAMA
LINGKNG
7.35-8.10
LINGKNG
PJOK
LINGKNG
LINGKNG
AGAMA
LINGKNG
8.10-8.45
LINGKNG
PJOK
LINGKNG
LINKKNG
AGAMA
LINGKNG
8.45-9.00
ISTIRHAT
9.00-9.35
LINGKNG
PJOK
LINGKNG
LINGKNG
AGAMA
LINGKNG
9.35-10.10
LINGKNG
LINGKNG
LINGKNG
LINGKNG
LINGKNG
LINGKNG
10.10-10.45
EVA
EVA
EVA
EVA
EVA
EVA
10.45-11.30
EVA
EVA
EVA
EVA
EVA
EVA

Previous
Pilihan's Pemirsa